Pembuat vaksin Covid-19 BioNTech mengatakan pada hari Selasa bahwa perusahaan dan mitra Pfizer telah mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik AS di Massachusetts agar paten AS tidak dilanggar oleh saingannya, CureVac.
Gugatan yang diajukan Senin, menuduh bahwa CureVac mencoba memanfaatkan keberhasilan vaksin Covid-19 BioNTech dan Pfizer setelah upaya CureVac untuk mengembangkan vaksinnya sendiri gagal.
CureVac mengajukan gugatan di Jerman awal bulan ini terhadap BioNTech atas penggunaan teknologi mRNA, dan tidak mengesampingkan tindakan hukum lebih lanjut terhadap mitra BioNTech Pfizer atau pembuat vaksin mRNA saingan Moderna Inc.
BioNTech mengatakan paten AS CureVac setara dengan paten Jerman yang dikutip oleh CureVac dalam kasus pengadilan Jerman.
BioNTech dan Pfizer meminta pengadilan Boston untuk menyatakan bahwa vaksin Comirnaty mereka tidak melanggar tiga paten CureVac yang terkait dengan vaksin berbasis RNA. Perusahaan mengatakan kepada pengadilan bahwa Comirnaty tidak bekerja seperti teknologi yang dipatenkan CureVac.
Salah satu patennya berkaitan dengan messenger RNA (mRNA) yang menempel pada lipid nanopartikel (LNPs), yang digunakan vaksin untuk mengantarkan molekul dengan aman ke dalam tubuh. Pfizer, BioNTech dan Moderna telah terkena tuntutan hukum paten AS tahun ini oleh perusahaan biotek lainnya atas teknologi LNP yang digunakan dalam vaksin mereka.
Pfizer mengatakan mereka mengharapkan untuk mendapatkan $32 miliar dari Comirnaty tahun ini.
CureVac mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengetahui tindakan hukum BioNTech tetapi belum secara resmi disajikan.
Pernyataan itu melanjutkan: “Kami akan memeriksa masalah ini secara rinci dari sudut pandang hukum dan mengumumkan posisi kami yang sesuai.”
Baca Juga: Christie’s NFT Lelang Vaksin COVID-19
#BioNTech #dan #Pfizer #Menuntut #CureVac #Atas #Klaim #Paten #untuk #Vaksin #COVID19