Karena polusi, banyak negara bagian telah melarang ledakan kerupuk di Diwali. Namun, beberapa kota telah mengizinkan penjualan dan penggunaan kerupuk. Menurut para ahli, kerupuk hijau tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan mengurangi polusi udara.
CSIR-National Environmental Engineering Research Institute (CSIR NEERI) mendefinisikan kerupuk hijau sebagai kerupuk yang dibuat dengan cangkang yang dikurangi, tanpa abu dan/atau dengan aditif seperti penekan debu untuk mengurangi emisi dengan referensi khusus pada partikel. Kerupuk ini diproduksi tanpa senyawa barium, di mana kerupuk mendapatkan warna hijau. Ini adalah oksida logam yang berkontribusi terhadap polusi udara dan suara.
Di India, Green Cracker diluncurkan pada tahun 2019 dan saat ini ada tiga jenis Green Cracker: SWAS (Sweeping Water Safe), STAR (Thermite Safe Cracker) dan SAFAL (Aluminium Safe Minimum). Untuk mengidentifikasi kerupuk hijau, pelanggan dapat mencari logo CSIR NEERI pada kemasan petasan.
Menurut laporan, kerupuk hijau memiliki polusi partikel 30% lebih sedikit daripada kerupuk tradisional. Dalam kerupuk hijau yang pecah, uap air dilepaskan yang membantu mengendapkan debu yang dikeluarkan. Sementara petasan biasa mengeluarkan suara sekitar 160 desibel, petasan hijau menghasilkan suara antara 110 dan 125 desibel.
Di India utara, 510 juta orang, atau hampir 40 persen dari populasi negara itu, diperkirakan akan kehilangan rata-rata 7,6 tahun harapan hidup jika tingkat polusi saat ini berlanjut, menurut Indeks Seumur Hidup Kualitas Udara. Menurut analisis AQLI, orang-orang Delhi akan kehilangan 10 tahun hidup mereka jika mereka tidak mematuhi standar WHO yang baru.
#Diwali #Apa #itu #kerupuk #hijau #dan #bagaimana #mengidentifikasinya #Lihat #disini