Aktor dan pengusaha Bollywood Sunil Shetty, yang dikenal sebagai Anna, mengecam edtech unicorn Byju’s karena memberhentikan sekitar 2.500 karyawan dari seluruh tenaga kerjanya. Ia mengakui bahwa itu bukan keputusan yang mudah bagi perusahaan edtech tersebut. ini Hera Gratis Aktor itu juga mengatakan dia berharap mereka yang terkena PHK “dapat bangkit kembali sesegera mungkin.”
Shetty menghimbau kepada para pemula di era baru untuk tidak terlalu khawatir dengan pencapaian status unicorn/sonicorn/mini-horn. Dia menambahkan bahwa dia marah ketika dalam posting LinkedIn baru-baru ini setiap startup kedua mengklaim menjadi unicorn dalam tiga tahun ke depan.
Aktor yang ada di film ini suka Dadkan Dan Hun Najuga menyarankan perusahaan untuk menganggapnya sebagai permainan jangka panjang, dan menjadi stabil dan lambat juga sama bagusnya.
“Jangan sampai itu menjadi tujuan,” katanya. Apple, Google, Disney, dll. fokus melakukan apa yang mereka lakukan, sangat baik, hanya membangun bisnis yang solid, penilaian akan mengikuti. “Yang paling penting, masuk ke pola pikir bootstrap.”
Shetty menyarankan startup yang ada dan berkembang untuk mengandalkan arus kas untuk mendanai pertumbuhan, fokus pada profitabilitas, dan mempertahankan pelanggan di urutan teratas daftar prioritas mereka.
Dia menambahkan bahwa meskipun valuasi dan aktivitas penggalangan dana meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sentimen global menjadi konservatif. Menyoroti kenyataan suram yang dihadapi lingkungan ekonomi dan bisnis global, Shetty mengatakan dia sangat percaya pada kisah India.
“Saya masih percaya pada kisah India,” tulisnya. “Di antara faktor-faktor lain, populasi kita dan aspirasinya masih memberikan peluang besar bagi bisnis yang baik untuk terus tumbuh, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat dari sebelumnya.”
Sebelumnya, juru bicara Byju mengatakan kepada Business Today bahwa PHK “tidak akan terjadi segera” tetapi selama “periode enam bulan”. Byjus juga berencana untuk mempekerjakan 10.000 guru lagi tahun depan.
Menurut perusahaan ini, langkah-langkah ini telah diambil agar menguntungkan di FY23, menghindari lembur dan duplikasi peran. Perusahaan juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengoptimalkan anggaran pemasarannya untuk memastikan “pertumbuhan yang lebih efisien.”
Perusahaan edtech mengumumkan hasil FY21 pada bulan September. Kerugiannya melebar dari Rs 231,69 crore di FY20 menjadi Rs 4,588,75 crore di FY21.
Baca Juga: Byju’s mengumpulkan $250 juta setelah pengumuman PHK massal
Baca Juga: Byju’s PHK 2.500 karyawan dalam 6 bulan, targetkan profitabilitas pada FY23.
#Intellectual #Sprint #Marathon #Sunil #Shetty #tentang #PHK #Byju #terhadap #karyawan