Pada hari ulang tahunnya besok, Perdana Menteri Narendra Modi akan merilis rencana aksi komprehensif di bawah Kebijakan Logistik Nasional, yang disebut-sebut sebagai reformasi besar berikutnya di sektor logistik. Tujuan dari kebijakan tersebut adalah menjadikan India sebagai pusat logistik global dengan meningkatkan aktivitas ekonomi pascapandemi dan mencapai tolok ukur global pada tahun 2030. Para ahli di bidang ini telah menyatakan bahwa biaya logistik yang tinggi mengurangi daya saing barang-barang domestik di pasar internasional, dan oleh karena itu, kebijakan tersebut sangat menjanjikan dan dapat memiliki manfaat jangka panjang.
Bagaimana kebijakan logistik nasional?
Kebijakan tersebut pertama kali diperkenalkan pada 2020 saat pidato anggaran oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman. Di masa lalu, pemerintah telah mengklaim bahwa kebijakan baru akan membawa pendekatan terpadu dan berbasis teknologi untuk operasi logistik untuk menjembatani kesenjangan efisiensi. Pada 13 September, Menteri Perdagangan dan Industri Piyush Goyal mengatakan bahwa pemerintah telah menekankan perlunya mengurangi biaya logistik di negara itu dari level saat ini 13-14 persen dari PDB.
Apa tujuannya?
Menurut laporan berita, biaya logistik di India sangat tinggi, sehingga mengurangi daya saing barang domestik di pasar global. Sementara India menghabiskan 13-14% dari PDB untuk logistik, ekonomi utama lainnya seperti Jerman dan Jepang menghabiskan sekitar 8-9% dari PDB mereka untuk logistik.
Baca Juga: Kebijakan Logistik Baru Pemerintah yang Ambisius Akan Diluncurkan 17 September Semua yang perlu Anda ketahui
Kebijakan baru menghilangkan hambatan di sektor logistik dan mengaturnya. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi biaya dan menciptakan lapangan kerja, sementara pemerintah juga berupaya untuk melatih tenaga kerja.
Menurut perkiraan pemerintah, perampingan sektor ini akan memfasilitasi pengurangan 10% dalam biaya logistik tidak langsung, yang mengarah pada peningkatan ekspor sebesar 5-8%.
Seberapa besar bagian ini?
Menurut Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, sektor ini saat ini mendukung penghidupan lebih dari 22 juta orang. Menurut sebuah laporan di Waktu EkonomiSektor logistik saat ini mencakup lebih dari 20 lembaga pemerintah, 40 lembaga pemerintah mitra (PGA), 37 dewan promosi ekspor, 500 sertifikasi, lebih dari 10.000 komoditas, dan ukuran pasar sebesar $160 miliar.
Ini tidak semua. Sekitar 200 agen pengiriman, 36 layanan logistik, 129 Inland Container Depots (ICDs), 166 Container Forwarding Stations (CFS), 50 ekosistem TI, bank, dan agen asuransi juga menjadi bagian dari jaringan ini.
Langkah-langkah untuk fokus
Menurut laporan berita, Perdana Menteri Narendra Modi, yang akan mengungkap kebijakan pada 17 September, diperkirakan akan mempertimbangkan empat fase utama.
1. Integrasi Sistem Digital (IDS): Sistem ini mengharapkan integrasi 30 sistem berbeda dari tujuh departemen berbeda yang meliputi Kementerian Transportasi Jalan, Kereta Api, Bea Cukai, Penerbangan, Perdagangan Luar Negeri dan Perdagangan. Data digital dari departemen-departemen ini akan diintegrasikan di bawah IDS. Ini secara langsung mempengaruhi penanganan pengiriman yang lebih pendek secara positif.
2. Unified Logistics Interface Platform (ULIP): Sistem ini akan memantau kelancaran pergerakan kargo.
3. Kemudahan Logistik (ELOG): Dengan kebijakan baru ini akan menyederhanakan aturan, yang diharapkan dapat menyederhanakan bisnis dasar.
4. System Improvement Group (SIG): Sistem ini digunakan untuk memantau semua proyek terkait logistik secara berkala dan memfasilitasi penghapusan hambatan apa pun.
#Kebijakan #Logistik #Nasional #Diluncurkan #pada #September #Mengapa #Ini #Bisa #Menjadi #Reformasi #Besar #Pemerintah #Modi #Berikutnya