Pejabat senior pemerintah mengatakan kepada Business Today TV bahwa pertumbuhan yang lebih lambat di negara maju dapat membantu menurunkan harga minyak mentah dan komoditas lainnya, yang pada gilirannya akan membantu meringankan beban fiskal India.
“Rasanya tidak enak, tapi itu akan mengurangi pengeluaran pemerintah secara signifikan. Resesi di Barat dapat mengurangi harga komoditas dan minyak. Impor pupuk dan minyak mentah India harus didorong jika ekonomi global berjuang di depan pertumbuhan. Biayanya akan lebih murah. .” Seorang pejabat senior mengatakan kepada BT TV.
“Di satu sisi, kita secara kritis terhubung dengan ekonomi global, tetapi pada saat yang sama kita agak terisolasi. Bagaimana orang bisa mengekang inflasi? Kita harus menunggu saat yang tepat dan situasi akan stabil,” tambah pejabat itu.
Baca juga ‘Titik cerah di cakrawala gelap’: Kepala IMF menyambut pertumbuhan ekonomi India di tengah kekhawatiran resesi
Sementara itu, Menteri Perminyakan Hardeep Singh Puri mengatakan hari ini bahwa India akan meningkatkan produksi minyak mentahnya untuk memenuhi 25 persen permintaan pada tahun 2030. Saat ini, India mengkonsumsi lima juta barel minyak per hari dan mengimpor hampir 85% darinya. Total kebutuhan minyak mentah
Angka inflasi indeks harga konsumen terbaru India naik menjadi 7,4 persen pada September, menurut data resmi yang dirilis minggu ini. Inflasi yang lebih tinggi disebabkan oleh kelompok bahan makanan. Inflasi makanan mencapai level tertinggi dalam 22 bulan sebesar 8,6 persen, sementara inflasi inti naik menjadi 6,3 persen.
Ini adalah bulan kesembilan berturut-turut tingkat inflasi pita atas di atas 6 persen dan triwulan kedua berturut-turut rata-rata di atas 7 persen.
Baca juga Kepala Bank Dunia telah memperingatkan bahwa dunia sangat dekat dengan resesi
Curah hujan yang tidak teratur dikatakan sebagai penyebab utama inflasi pada sayuran dan buah-buahan. Sementara inflasi biji-bijian juga meningkat, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan produksi kharif yang relatif sehat diharapkan dapat meredakan kekhawatiran kenaikan harga lebih lanjut.
Reserve Bank of India (RBI), dalam rapat komite kebijakan moneter terakhirnya pada 30 September 2022, menaikkan suku bunga repo kebijakan sebesar 50 basis poin menjadi 5,9 persen. Gubernur Shaktikanta Das mengatakan selama pengumuman kebijakan moneter bahwa MPC percaya bahwa inflasi tinggi yang berkelanjutan membutuhkan jalan keluar yang lebih bertahap dari akomodasi moneter untuk menahan penyebaran tekanan harga, menstabilkan ekspektasi inflasi dan mengandung efek putaran kedua.
#Resesi #global #dapat #membantu #menurunkan #harga #India