Pemerintah India telah melakukan upaya untuk menarik investasi asing langsung di negara itu. Dan pada 2021-22, arus masuk investasi asing langsung (FDI) bruto ke India naik untuk tahun kesembilan berturut-turut menjadi $83,5 miliar, tertinggi yang pernah ada. Menyoroti tantangan FDI di India, mantan menteri keuangan Subhash Chandra Garg mengatakan kepada Business Today bahwa rezim teknologi dan rezim FDI termasuk perpajakan, repatriasi adalah dua kendala yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Menurut saya, rezim teknologi dan rezim investasi asing langsung adalah dua batasan yang harus dipatuhi oleh pemerintah. Ketiga, apa rezim repatriasi, dividen, bagaimana Anda mengenakan pajak kepada mereka. Mereka adalah pihak lain yang mengatur investor FDI. Garg menekankan bahwa jika Anda tidak mengizinkan pemulangan dividen, maka orang tidak akan datang.
Mengacu pada rekor FDI sebesar $83,5 miliar, Garg mengatakan, “Ketika kita mengatakan FDI sebesar $83 miliar, ia memiliki dua komponen, arus kas baru dan laba ditahan, sehingga laporan UNCTAD hanya mempertimbangkan arus masuk baru, bukan laba ditahan. India hanya menerima $45 miliar FDI pada tahun 2021, menurut laporan UNCTAD.
Garg menambahkan bahwa jika Anda melihat laporannya, arus masuk baru telah menurun sebesar $3-4 miliar, sementara arus masuk kotor telah meningkat sebesar $3-4 miliar, yang berarti kenaikan $6-7 miliar pada tahun Akumulasi laba diperhitungkan.
Menurut laporan UNCTAD, India melonjak satu tempat ke posisi ketujuh di antara penerima utama investasi asing langsung pada tahun kalender terakhir (2021), meskipun ada penurunan arus masuk FDI ke negara itu. Dalam Laporan Investasi Dunia yang dirilis pada bulan Juni, UNCTAD mengatakan bahwa arus masuk investasi asing langsung ke India telah menurun dari $64 miliar tahun lalu menjadi $45 miliar pada tahun 2021. Di antara 10 negara tuan rumah teratas, hanya India yang mengalami penurunan arus masuk. Namun, FDI dari India meningkat sebesar 43% menjadi $15,5 miliar pada tahun 2021.
Membuang target FDI $100 miliar, mantan menteri keuangan itu mengatakan bahwa FDI $100 miliar bukanlah hal yang baik, India hanya akan mendekatinya dalam tiga hingga empat tahun ke depan. “Alih-alih US$100 miliar FDI, India harus menargetkan target yang jauh lebih tinggi, yang akan dengan mudah kita capai di masa depan,” katanya.
#Rezim #Repatriasi #Dividen #Pajak #Tantangan #FDI #India #Mantan #Departemen #Keuangan