Sumber di partai oposisi mengklaim pada hari Rabu bahwa pemerintah telah memberikan indikasi bahwa perdebatan kenaikan harga akan diangkat di parlemen minggu depan.
Namun, mereka mengatakan pemerintah enggan membahas skema rekrutmen militer Agneepat dan dapat menghindari masalah tersebut karena merupakan skema sub-kategori.
Partai-partai oposisi telah mengatakan kepada pemerintah bahwa tidak ada diskusi tentang masalah kenaikan harga “akan diizinkan” sampai MLA mereka ditangguhkan, kata sumber tersebut.
Sementara empat anggota Kongres telah diskors di Lok Sabha karena mengganggu proses selama sisa sesi, 19 anggota parlemen, termasuk tujuh dari TMC, enam dari DMK, tiga dari Telangana Rashtra Samithi, dua dari Partai Komunis India. Marxis) dan satu dari CPI diskors selama sisa minggu itu.
Pada hari Selasa, seorang anggota parlemen Rajya Sabha dari Partai Aam Aadmi juga diskors. Sejak awal sesi monsun pada 18 Juli, partai-partai oposisi telah menggelar protes untuk mendesak debat mendesak tentang kenaikan harga dan masalah GST, melumpuhkan proses di Parlemen.
Pemerintah menegaskan hal itu bisa ditindaklanjuti setelah Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman pulih dari COVID-19 dan kembali ke DPR.
Sumber oposisi juga mengklaim bahwa “pihak yang berlawanan” telah menunjukkan bahwa ada pandangan di pemerintah bahwa penangguhan 19 anggota parlemen oposisi di Rajya Sabha sekaligus adalah “kesalahan strategis” dan seharusnya dihindari. Bahkan, di pagi hari, Ketua Rajya Sabha Venkaiah Naidu bertemu dengan para pemimpin partai oposisi dan menawarkan mereka resolusi untuk mencabut penangguhan jika mereka menyatakan penyesalan atas perilaku mereka. Namun, tidak ada pemimpin yang setuju. Sebaliknya, mereka mengatakan pemerintah harus menyatakan penyesalan karena tidak membahas kenaikan harga. Dengan penangguhan anggota parlemen di Rajya Sabha yang berakhir pada hari Jumat, diskusi tentang kenaikan harga kemungkinan akan muncul setelah itu, kata mereka. Sumber mengatakan sebaliknya.
Agnipat diperkenalkan oleh pemerintah pada 14 Juni 2022 untuk merekrut tentara di bawah pangkat perwira yang ditugaskan di tri-dinas angkatan bersenjata. Sebagian besar pemrotes rencana Agnipat menyalahkan kemarahan pada fakta bahwa tentara telah berhenti merekrut selama dua tahun terakhir dan bahwa model baru tidak memberikan keamanan kerja bagi 75 persen rekrutmen.
Sumber tersebut mengatakan pihak oposisi, yang mencoba untuk mendesak perdebatan mengenai masalah tersebut, mengharapkan pemerintah untuk menolak, dengan alasan sifat sub-yudisial dari masalah tersebut.
Permohonan terkait rencana ini sedang dikaji di Mahkamah Agung.
#Sumber #Oppn #mengatakan #pemerintah #kemungkinan #akan #membahas #kenaikan #harga #parlemen #minggu #depan