Twitter telah melihat lautan perubahan sejak Elon Musk mengambil alih situs microblogging. Musk tidak segan-segan menantang praktik yang ada di platform ini. Dia bahkan secara terbuka mengkritik manajemen Twitter yang keluar, menyebutnya sebagai hal yang paling kacau di perusahaan. Ketidakpuasan Musk terhadap manajemen dapat menimbulkan berbagai masalah bagi mantan eksekutif perusahaan. Mantan CEO Twitter Parag Agrawal, kepala kebijakan Vijaya Gade dan kepala keuangan Ned Segal akan kehilangan uang pesangon mereka.
Agrawal, Gad, dan Segal ingin mendapat untung besar setelah kesepakatan selesai. Namun, Musk mungkin telah menemukan celah dalam sistem untuk menghindari membayar jumlah yang besar. Mantan eksekutif itu diharapkan mendapatkan $42 juta (kira-kira Rs. 350 crore). Total pembayaran untuk ketiganya diperkirakan melebihi $100 juta.
Menurut New York Times, Musk memecat eksekutif “karena suatu alasan.” Ini berarti bahwa ia memiliki alasan untuk tidak menyelesaikan pembayaran. Dalam laporan ini, dua orang yang dikenal telah menyebutkan masalah ini.
Menanggapi tuduhan ini, Musk bahkan men-tweet: “Ini bohong.” Laporan NYT juga menunjukkan bahwa Musk telah memulai serangkaian PHK sejak Sabtu, sehari setelah ia mengambil alih dari Agrawal. Musk telah meminta manajer untuk membuat daftar karyawan yang dapat mereka lepaskan. Celah lain yang dibahas secara luas adalah bahwa jika karyawan ini meninggalkan organisasi sebelum 1 November, mereka tidak akan memenuhi syarat untuk uang pesangon dan penghargaan saham yang tidak diberikan.
Masih harus dikonfirmasi apakah metode menghindari pembayaran mantan eksekutif Twitter ini akan bertahan di pengadilan. Laporan NYT mengklaim bahwa Agrawal, Gadd, dan Segal sedang mempertimbangkan opsi hukum mereka jika Musk berencana untuk menghapus pembayaran besar-besaran mereka.
#Akankah #Parag #Agrawal #mendapatkan #juta #atau #setelah #dipecat #dari #Twitter