China telah mengkritik negara-negara yang telah mewajibkan tes Covid RT-PCR pra-keberangkatan untuk pelancong China. Reuters melaporkan pada hari Selasa bahwa negara itu telah memperingatkan tindakan balasan serupa berdasarkan “konfrontasi timbal balik”.
Pada hari Selasa, kementerian luar negeri China mengatakan pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh beberapa negara “tidak masuk akal” dan “tanpa dasar ilmiah”. Berbicara kepada wartawan di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan China bersedia memperbaiki hubungan dengan dunia.
Namun, katanya, China sangat menentang upaya untuk memanipulasi langkah-langkah pencegahan dan pengendalian Covid untuk tujuan politik dan akan mengambil “langkah-langkah yang relevan dalam situasi yang berbeda sesuai dengan prinsip timbal balik.”
Banyak negara, termasuk India, telah merevisi pedoman perjalanan mereka dan mewajibkan pengujian Covid bagi pelancong dari China, Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang. Tindakan ini diambil setelah peningkatan besar-besaran jumlah kasus Covid di China.
Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan India termasuk di antara sedikit negara yang memberlakukan tindakan lebih ketat terhadap pelancong China saat virus menyebar di China. Australia dan Kanada juga telah bergabung dengan liga tersebut, mewajibkan pengujian Covid untuk pelancong China, karena khawatir hal itu dapat memicu gelombang pandemi lain di negara masing-masing.
Tapi sekarang Beijing telah memperingatkan tindakan serupa untuk pelancong internasional yang ingin mengunjungi China. Baru bulan lalu, China mengumumkan akan melonggarkan aturan karantina untuk pelancong asing dan membuka kembali ekonominya mulai 8 Januari.
China telah melihat rekor jumlah infeksi baru dalam beberapa minggu terakhir. Pada awalnya, Beijing meremehkan jumlah kasus dan kematian hariannya. Namun, karena laporan membanjiri media sosial dengan gambar dari rumah sakit, kamar mayat, dan ICU, Komisi Kesehatan Nasional China berhenti merilis angka setiap hari.
Orang-orang China mempertanyakan angka resmi karena terlalu rendah dibandingkan dengan keadaan rumah sakit dan rumah duka. Organisasi Kesehatan Dunia juga meminta China memperbaruinya dengan data real-time untuk mendeteksi potensi infeksi.
India pada hari Senin mengumumkan bahwa aturan tes Covid RT-PCR pra-keberangkatan juga akan berlaku untuk penumpang yang transit melalui China.
“Ini (tes Covid pra-keberangkatan yang akan dilakukan dalam 72 jam sebelum perjalanan) juga akan berlaku untuk penumpang yang transit melalui negara terlepas dari negara asalnya sebelum memasuki bandara India,” kata kementerian kesehatan India.
#Benarbenar #tidak #masuk #akal #China #memperingatkan #pembalasan #karena #lebih #banyak #negara #memberlakukan #pembatasan #baru #pada #warga #negara