Asosiasi Operator Seluler India (COAI) telah mengumumkan bahwa platform over-the-top (OTT) harus membantu membangun dan mengembangkan infrastruktur telekomunikasi digital di India dengan imbalan layanan.
Organisasi telah mengusulkan untuk mengenakan “biaya penggunaan” pada lalu lintas aktual yang dibawa oleh OTT di jaringan telekomunikasi. Biaya penggunaan akan diputuskan bersama antara perusahaan telekomunikasi dan OTT, lapor Economic Times.
Dalam sebuah surat yang dilihat oleh ET, COAI menulis kepada Menteri Telekomunikasi K Rajaraman, “Setiap entitas yang dengan menginvestasikan dana menciptakan properti atau infrastruktur berhak untuk mendapatkan kembali biaya penggunaan (biaya sewa atau sewa, dll.) dari pengguna properti atau infrastruktur tersebut. ” untuk menerima yang menggunakannya untuk tujuan komersial.”
Lebih lanjut, COAI menambahkan bahwa pemerintah harus menyediakan kerangka hukum bagi penyedia layanan untuk mengenakan biaya kepada setiap pengguna yang menggunakan layanan mereka. “Jika kesepakatan bersama tidak tercapai, kerangka peraturan dan lisensi yang sesuai harus dibuat untuk mengatur partisipasi pemain OTT dalam membangun infrastruktur jaringan,” kata pernyataan itu.
Surat tersebut juga mengedepankan tuntutan undang-undang tentang pemain OTT secara global. “Komisi Eropa (UE) mendukung formalisasi aturan yang tepat bagi para pemain OTT untuk berbagi beban investasi jaringan para pemain telekomunikasi secara proporsional,” katanya.
“Di Australia, undang-undang global pertama disahkan pada Februari 2022 yang bertujuan memaksa raksasa teknologi membayar konten berita di platform digital mereka,” kata COAI.
Baca Juga: RBI Mengumumkan Uji Coba Pertama Rupee Digital pada 1 Desember
#COAI #mengatakan #platform #OTT #harus #membayar #perusahaan #telekomunikasi #untuk #menggunakan #jaringan #mereka #Laporkan