Negara ini telah meluncurkan vaksin quadrivalent human papillomavirus (qHPV) pribumi pertama dalam upaya untuk mencegah kasus kanker serviks. Vaksin qHPV, yang disebut CERVAVAC, akan dikembangkan oleh Serum Institute of India (SII) bekerja sama dengan Departemen Bioteknologi, Pemerintah India. Awal tahun ini, SII menerima persetujuan regulasi dari Drug Controller General of India untuk memproduksi Jeb. Di seluruh dunia, kanker serviks adalah penyebab utama kedua kanker di antara wanita berusia 14 hingga 44 tahun, menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (WHO). India melaporkan sekitar 20% dari kasus ini dan memiliki 1,23 lakh kasus per tahun.
vaksin
Vaksin ini akan dikembangkan oleh Serum Institute of India yang berbasis di Pune. Vaksin diberikan dalam dua atau tiga dosis, yang ditentukan oleh penerima. Baik pasien pria maupun wanita dapat menerima vaksin ini.
Vaksin ini akan tersedia dengan harga terjangkau 200 hingga 400 rupee. Sejauh ini, vaksin HPV yang tersedia di pasar India sebagian besar diproduksi oleh produsen asing dan berharga sekitar Rs 2.000-3.500 per dosis. Menurut NCBI, dua vaksin yang tersedia di India adalah Gardasi (dipasarkan oleh Merck) dan Cervarix (dipasarkan oleh Glaxo Smith Kline).
CEO SII Adar Poonawalla mengatakan SII akan memproduksi 200 juta dosis vaksin qHPV dalam dua tahun dan pertama-tama akan mendistribusikannya di India dan kemudian mengekspornya ke negara lain.
CERVAVAC telah dilaporkan untuk memperoleh respon antibodi yang kuat terhadap semua jenis HPV yang ditargetkan pada semua dosis dan kelompok umur. DCGI memberikan lisensi pasar kepada SII untuk memproduksi vaksin setelah komite ahli subjek menyetujuinya setelah uji klinis fase 3 yang berhasil.
Kanker serviks dan vaksinasi
Kanker serviks adalah infeksi menular seksual yang umum dan semua wanita berisiko terkena penyakit ini. Infeksi di daerah serviks dalam waktu lama dengan jenis HPV tertentu dapat menyebabkan kanker serviks. Kanker serviks terjadi pada sel-sel serviks, yaitu bagian bawah rahim yang terhubung dengan vagina.
Menurut laporan, lapisan serviks berubah setelah seseorang terinfeksi virus papiloma manusia, yang dapat menyebabkan perkembangan kanker di dalam tubuh. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak seksual antara pria dan wanita.
Jika vaksinasi dilakukan lebih awal untuk anak perempuan, dapat mencegah terjadinya kanker serviks. Selain itu, vaksin juga dapat melindungi dari kanker vulva dan vagina. Selain itu, baik pria maupun wanita dapat memperoleh manfaat dari vaksin ini, yang juga dapat mencegah kanker dubur.
#India #meluncurkan #vaksin #kanker #serviksnya #sendiri #dengan #biaya #antara #dan