Ankit Joshi, lulusan IIT Kharagpur, mengaku telah berhenti dari posisinya sebagai wakil presiden senior sebuah perusahaan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan putrinya yang baru lahir. Dia memberi alasan bahwa dia hanya memiliki paternity leave yang terbatas.
Pria itu memberi tahu Manusia Bombay bahwa cuti satu minggu sang ayah tidak cukup untuk merawat putrinya, Spiti.
Joshi dan istrinya, Akanksha, melakukan perjalanan ke Lembah Spiti di Himachal Pradesh ketika mereka memutuskan rencana mereka untuk calon putri mereka, termasuk menamai anak itu dengan lembah dengan nama yang sama.
Bahkan sebelum kedatangannya, sang ayah mengakui bahwa dia telah membuat keputusan aneh untuk berhenti dari pekerjaannya yang bergaji tinggi. Sementara sebagian besar teman dan keluarganya tidak setuju, istrinya Akanksha membela dia.
“Saya tahu itu keputusan yang aneh,” aku Joshi.
Beberapa bulan yang lalu, saya memulai pekerjaan baru sebagai Wakil Presiden Senior. Pekerjaan saya membawa saya ke berbagai kota dan meskipun saya menikmatinya, saya ingin lebih banyak istirahat setelah Spiti lahir. Saya tahu bahwa perusahaan tidak dapat memperpanjang cuti saya. Jadi, saya memasukkan surat-surat saya – saya menyebutnya sebagai promosi paternitas dan saya menyukainya!”
Berbicara kepada Humans of Bombay, Joshi juga mengungkapkan bahwa sejak berhenti dari pekerjaannya, dia mencurahkan seluruh waktunya untuk merawat Spiti. “Sejak saat itu hidup adalah tentang dia. Entah itu mengayunkannya di pelukanku sampai dia tertidur hingga bangun di malam hari untuk menyanyikan lagu pengantar tidurnya, aku menghargai momen-momen itu,” ujarnya.
Tak lama setelah kelahiran putri mereka, Akanksha, yang saat ini sedang cuti melahirkan selama enam bulan, dipromosikan menjadi manajemen.
“Melihat dia unggul dalam keduanya, karir dan keibuannya, sangat memuaskan,” kata Joshi.
Dalam sambutan penutupnya, Joshi membahas peran yang dimainkan oleh ayah jangka pendek dalam memastikan bahwa ibu mengambil lebih banyak tanggung jawab mengasuh anak daripada ayah. “Tetapi pada saat yang sama, yang membuat saya frustrasi adalah bagaimana sebagian besar perusahaan memberikan cuti paternitas yang signifikan. Ini bukan hanya tentang seberapa sedikit ayah berinteraksi dengan anak, tetapi lebih banyak tentang berkurangnya tanggung jawab ayah terkait Peran pendidikan.
Baca Juga: Jangan Terpengaruh Elon Musk: Nasihat Schneier Grover Soal PHK Massal
#Mempromosikan #menjadi #ayah #Pria #berhenti #dari #pekerjaan #bergaji #tinggi #untuk #menghabiskan #waktu #bersama #bayi