CEO Ola Bhavish Agrawal telah menolak laporan kemungkinan merger dengan Uber. Raksasa berkuda di India telah bersaing satu sama lain. Tetapi sebuah laporan menunjukkan bahwa Agrawal bertemu dengan eksekutif puncak Uber di San Francisco untuk membahas kemungkinan merger dengan Uber di India. Laporan itu juga menyebutkan bahwa kedua perusahaan sebelumnya telah membahas kemungkinan merger, tetapi kesepakatan itu tidak terwujud. Laporan tersebut menunjukkan bahwa kedua perusahaan mengalami penurunan pendapatan, itulah sebabnya mereka mempertimbangkan untuk melakukan merger.
CEO Ola Bhavish Agrawal meremehkan laporan Economic Times yang berbicara tentang kemungkinan merger antara kedua perusahaan. “Omong kosong. Kami sangat menguntungkan dan berkembang dengan baik. Jika beberapa perusahaan lain ingin membawa bisnis mereka keluar dari India, selamat datang! Kami tidak akan pernah bergabung,” kata Agrawal di Twitter.
Uber juga membantah pembicaraan merger dengan Ola. Dalam sebuah pernyataan, Uber mengatakan: “Laporan ini salah. Kami belum melakukan pembicaraan dengan Ola untuk bergabung.”
Empat tahun lalu, kedua perusahaan yang bersaing ketat membahas merger ketika SoftBank, yang dipimpin oleh Masayoshi Son, seorang investor di kedua perusahaan, mencoba untuk bergabung, tetapi kesepakatan itu tidak terwujud pada saat itu.
Ola dan Uber dilaporkan telah menghabiskan miliaran untuk insentif dan diskon pelanggan, tetapi terlepas dari semua ini, mereka belum melihat peningkatan pendapatan yang signifikan. Pada tahun 2020, Uber menjual bisnis pengiriman makanannya Uber Eats ke Zomato, dan Ola juga menutup bisnis pengiriman makanannya. Ola kini telah berinvestasi dalam bisnis mobilitas listrik.
Ola dilaporkan memberhentikan 1.000 karyawan, tetapi pada saat yang sama, perusahaan itu merekrut banyak orang untuk bisnis EV-nya. Sebuah laporan ET mengungkapkan bahwa Ola sengaja menunda proses evaluasi karyawan yang ingin diberhentikan. Namun, Ola ingin mempekerjakan orang untuk bisnis listriknya.
“Ola berencana untuk mempekerjakan sekitar 800 orang untuk mobil saja dan sebagai tambahan untuk pengembangan sel. Bahkan ketika mereka membiarkan orang pergi, lebih banyak orang akan masuk. Ini adalah proses rebranding untuk perusahaan daripada proses pemotongan biaya,” sebuah sumber dekat dengan pengembangan mengatakan ET.
Baca juga: WhatsApp akhirnya memungkinkan pengguna untuk bereaksi terhadap pesan dengan emoji apa pun
Baca juga: Seri Samsung Galaxy S23 dapat diluncurkan dengan chip Snapdragon 8 Gen 2 di seluruh dunia
Baca juga: Chromecast dengan Google TV diluncurkan di India dengan harga Rs 6.399
#Ola #dan #Uber #bergabung #Inilah #yang #kita #ketahui #sejauh #ini