Tech

Pemerintah menyebutkan proposal untuk menghapus ‘kehendak’ sebagai dokumen wajib untuk memanfaatkan manfaat PM-UDAY: DDA

BaBeMOI

mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah pusat telah menyederhanakan dokumen yang diperlukan untuk memanfaatkan manfaat skema PM-UDAY, di mana ia telah menyetujui proposal untuk menghapus ‘kehendak' sebagai dokumen wajib.

Sekitar 1.500 hingga 2.000 di bawah skema tersebut sedang menunggu persetujuan karena saat ini ‘akan' adalah dokumen wajib untuk memanfaatkan manfaatnya, kata badan kota dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah pusat telah meluncurkan Koloni Berwenang Perdana Menteri di Delhi Awas Adhikar Yojana untuk memberikan hak kepemilikan kepada koloni yang tidak sah.

“Untuk memfasilitasi penduduk koloni yang tidak sah di Delhi, Kementerian Perumahan Pembangunan Perkotaan (MoHUA) telah menyetujui proposal untuk menghapus ‘keinginan' sebagai dokumen wajib untuk manfaat di bawah skema PM-UDAY,” katanya.

Setelah amandemen Peraturan ini, 2019, aplikasi ini sekarang akan dipertimbangkan tanpa adanya “kemauan”. Ini akan pemrosesan kasus dan memfasilitasi proses perampingan dan meningkatkan jumlah aplikasi, kata pernyataan itu.

Pada 8 Maret, Menteri Urusan Perumahan dan Perkotaan Serikat Hardeep Singh Puri telah mengatakan kepada wartawan bahwa amandemen yang diusulkan untuk tidak memperlakukan surat wasiat yang sah sebagai dokumen wajib akan mengatasi keluhan pelamar yang aplikasinya terhenti karena ketidakhadirannya.

Pada hari Jumat, DDA dalam pernyataannya juga mengatakan, “Pemerintah Pusat juga telah mengizinkan penyerahan ‘Sertifikat Terdaftar' sebagai ganti /ATS untuk memanfaatkan manfaat skema PM-UDAY (Pradhan Mantri Unauthorized Colony di Delhi Awas Adhikar Yojna) . “.

Juga diamati bahwa banyak aplikasi diterima di mana pelamar telah menyerahkan ‘Akta Hadiah Terdaftar' alih-alih IPK/ATS (Surat Kuasa Umum/Perjanjian ) sebagai dokumen untuk memanfaatkan manfaat skema.

Ini tidak dapat diproses karena ketentuan tidak mengizinkan “akta hadiah” sebagai dokumen yang dapat diterima. Sekarang, aplikasi dengan “akta hadiah terdaftar” untuk hibah atau pengakuan hak kepemilikan di bawah skema PM-UDAY juga akan diizinkan, kata DDA.

Dalam keterangannya, juga berbagi dan mengatakan bahwa pada 15 Juli 2022, pemerintah menerima 1.05.076 aplikasi dengan skema PM-UDAY dan 41.143 aplikasi ditolak dan 26.438 ditolak.

#Pemerintah #menyebutkan #proposal #untuk #menghapus #kehendak #sebagai #dokumen #wajib #untuk #memanfaatkan #manfaat #PMUDAY #DDA

Read Also

Tinggalkan komentar